duuuh
dasar otak ini...
maunya bermimpi terus, males untuk melihat kenyataan, padahal kan banyak yang harus dilakukan untuk menghadapi dunia nyata. Tugas-tugas yang harus aku lakukan:
Apalagi aku harus dengan giat mengejar nilai-nilai ku yang jatuh karena report. Tadi report Marketing baru dibagi >.<. Untungnya... aku masih pass. Aku sudah patah harapan sih.... soalnya... gimana ya..
Jujur nih, aku memang agak males, kalau kerja, ga bisa dari jauh-jauh hari, pasti kalau sudah agak mendekati deadline baru otak ini giat bekerja. Tapi aku tau aku pasti bisa. Sedangkan kemaren, aku kerja bareng dengan partnerku. Dia itu rajin sih, tapi sayang, agak sombong dan terlalu yakin akan kemampuan dia sendiri. Tadinya sih, aku seneng banget bisa kerja bareng dia, soalnya dia kayaknya rajin dan pintar... Tapi ternyata kepintaran dia itu telah membutakan matanya... T.T Dia kerjakanlah satu report itu sendirian tanpa perduli akan kontribusiku terhadap report itu. Salahku juga sih, aku lambat dalam mengerjakan.. Tapi dia juga tidak bilang-bilang akan kemajuan report tersebut. Masa tiba-tiba dia bilang dia sudah selesai????
Apalagi setelah dia konsultasi dengan guru mata pelajarannya, guru ini telah berkata, semua analisa kita harus didukung oleh teori dan direferensi (dia dengan sombongnya menganggap semuanya benar tanpa harus didukung para ahli dan tentunya, tidak direferensi dengan benar... Jujur, kontribusiku dalam report ini bisa dibilang sangat sedikit, aku cuma membenarkan semua layout, membenarkan penulisan kata-katanya yang sering salah eja dan menambahkan solusi marketing yang lain.
Terbukti saja dari hasil yang dibagi..... nilainya hanya pass, dan aku sudah bersyukur banget!!! Tampaknya guruku ini masih bermurah hati dalam memberikan nilai.
Kalian mungkin akan bertanya-tanya, kalau aku sudah tau dari awal bahwa report ini memang tidak bagus dan tidak memenuhi standard, kenapa aku tidak membenarkan saja sebelum dikumpul?? Well... soalnya... teman kerjaku ini ya itu sombong dan yakin bahwa kerjaannya itu benar, padahal sudah kukejar-kejar untuk membuat referens, tapi dia dengan malasnya, dan menuliskan di salah satu media komunikasi internet tanpa bayar yang telah digunakan dengan luas di seluruh dunia setelah namanya bahwa dia tidak butuh referens, karena dia sudah pintar!!!
=.='' ini benar-benar reaksiku waktu membaca tulisannya itu.. Kesal?? iya!! Makanya aku jadi malas.. terserah dia lah, apa pun yang ingin dia lakukan, toh dia tidak menganggap atau pun menghargai aku sebagai partnernya. Kalau dia menghargai pendapatku, seharusnya dia tidak mengerjakan report itu sendirian!
Tadi pun aku sempat mencuri dengar pembicaraannya dengan teman sekelasku, dia bilang nilainya jelek. Lalu temanku pun bertanya, siapa partnermu? (Nb: partnerku ini terkenal satu sekolah sebagai seorang pelajar yang baik, disukai guru-guru, tapi ternyata dibalik imagenya yang super itu.....................) Dia jawablah dengan namaku. Lalu temanku ini (yang sebenarnya hanya kenal dan bukan teman, sejak kita pun tidak pernah berjalan seiringan dalam arti harafiah ataupun bukan) dengan reaksi yang... "oh pantas....."
aku????? KESAL
yah walaupun partnerku menambahkan, sebagian besar dia yang buat, aku hanya buat sedikit saja.
Tapi....
(sigh......)
sudahlah malas aku membahasnya.
Ini memang salahku juga kok, aku yang membiarkan report ini dikumpul walaupun aku tau betapa buruk kualitasnya.
Jadi sekarang... ya... terima sajalah.
>.<
dasar otak ini...
maunya bermimpi terus, males untuk melihat kenyataan, padahal kan banyak yang harus dilakukan untuk menghadapi dunia nyata. Tugas-tugas yang harus aku lakukan:
- Banquet report
- French presentation
- Geography presentation
- Event presentation
- Front office report
- Accounting report
- Cari internship
Apalagi aku harus dengan giat mengejar nilai-nilai ku yang jatuh karena report. Tadi report Marketing baru dibagi >.<. Untungnya... aku masih pass. Aku sudah patah harapan sih.... soalnya... gimana ya..
Jujur nih, aku memang agak males, kalau kerja, ga bisa dari jauh-jauh hari, pasti kalau sudah agak mendekati deadline baru otak ini giat bekerja. Tapi aku tau aku pasti bisa. Sedangkan kemaren, aku kerja bareng dengan partnerku. Dia itu rajin sih, tapi sayang, agak sombong dan terlalu yakin akan kemampuan dia sendiri. Tadinya sih, aku seneng banget bisa kerja bareng dia, soalnya dia kayaknya rajin dan pintar... Tapi ternyata kepintaran dia itu telah membutakan matanya... T.T Dia kerjakanlah satu report itu sendirian tanpa perduli akan kontribusiku terhadap report itu. Salahku juga sih, aku lambat dalam mengerjakan.. Tapi dia juga tidak bilang-bilang akan kemajuan report tersebut. Masa tiba-tiba dia bilang dia sudah selesai????
Apalagi setelah dia konsultasi dengan guru mata pelajarannya, guru ini telah berkata, semua analisa kita harus didukung oleh teori dan direferensi (dia dengan sombongnya menganggap semuanya benar tanpa harus didukung para ahli dan tentunya, tidak direferensi dengan benar... Jujur, kontribusiku dalam report ini bisa dibilang sangat sedikit, aku cuma membenarkan semua layout, membenarkan penulisan kata-katanya yang sering salah eja dan menambahkan solusi marketing yang lain.
Terbukti saja dari hasil yang dibagi..... nilainya hanya pass, dan aku sudah bersyukur banget!!! Tampaknya guruku ini masih bermurah hati dalam memberikan nilai.
Kalian mungkin akan bertanya-tanya, kalau aku sudah tau dari awal bahwa report ini memang tidak bagus dan tidak memenuhi standard, kenapa aku tidak membenarkan saja sebelum dikumpul?? Well... soalnya... teman kerjaku ini ya itu sombong dan yakin bahwa kerjaannya itu benar, padahal sudah kukejar-kejar untuk membuat referens, tapi dia dengan malasnya, dan menuliskan di salah satu media komunikasi internet tanpa bayar yang telah digunakan dengan luas di seluruh dunia setelah namanya bahwa dia tidak butuh referens, karena dia sudah pintar!!!
=.='' ini benar-benar reaksiku waktu membaca tulisannya itu.. Kesal?? iya!! Makanya aku jadi malas.. terserah dia lah, apa pun yang ingin dia lakukan, toh dia tidak menganggap atau pun menghargai aku sebagai partnernya. Kalau dia menghargai pendapatku, seharusnya dia tidak mengerjakan report itu sendirian!
Tadi pun aku sempat mencuri dengar pembicaraannya dengan teman sekelasku, dia bilang nilainya jelek. Lalu temanku pun bertanya, siapa partnermu? (Nb: partnerku ini terkenal satu sekolah sebagai seorang pelajar yang baik, disukai guru-guru, tapi ternyata dibalik imagenya yang super itu.....................) Dia jawablah dengan namaku. Lalu temanku ini (yang sebenarnya hanya kenal dan bukan teman, sejak kita pun tidak pernah berjalan seiringan dalam arti harafiah ataupun bukan) dengan reaksi yang... "oh pantas....."
aku????? KESAL
yah walaupun partnerku menambahkan, sebagian besar dia yang buat, aku hanya buat sedikit saja.
Tapi....
(sigh......)
sudahlah malas aku membahasnya.
Ini memang salahku juga kok, aku yang membiarkan report ini dikumpul walaupun aku tau betapa buruk kualitasnya.
Jadi sekarang... ya... terima sajalah.
>.<
No comments:
Post a Comment